Pass Code Untuk Mengatasi Tantangan Hidup

Sukses seseorang sangatlah ditentukan oleh banyak hal, banyak variabel. Begitu banyak jurnal, artikel dan buku-buku yang berusaha membahas formula sukses. Tentunya tidak ada yang salah dengan hal itu, namun terkadang formula sukses terasa begitu rumit, sulit dihafalkan dan bahkan sulit diterapkan karena adanya berbagai kendala orang per orang yang unik. Saya sebagai orang yang gemar mengutak-atik kata, ijinkanlah untuk mengemukakan formula sukses yang sebenarnya tidak baru, tapi saya ringkas kedalam kata yang mudah diingat.

Satu kata itu adalah PASS CODE. Pass Code sendiri merupakan sebuah kata dalam Bahasa Inggris yang artinya password atau kata sandi rahasia. Jadi, mengingat satu kata PASS CODE tentunya tidak sulit bagi kita. Apa rahasia sukses dalam semua bidang? PASS CODE. Pass Code adalah kependekan dari PASSion, COurage, DEtermination.

Marilah kita bahas satu persatu.


Passion atau Renjana

Mengenai Passion yang saya terjemahkan kedalam Bahasa Indonesia sebagai renjana, sebenarnya sudah saya bahas panjang-lebar dan mendetail di artikel saya sebelumnya di sini. Namun di artikel ini akan saya tegaskan lagi inti terpenting dari pembahasan mengenai passion tersebut.

Banyak orang salah kaprah, mengartikan passion semata sebagai suatu hobi atau pekerjaan yang benar-benar disukai. Salah kaprah ini menyesatkan banyak orang kedalam sebuah anggapan bahwa kita baru bisa benar-benar bekerja dalam impian kita, jika itu selaras dengan passion atau hobi kita. Ini adalah wacana ideal. Tapi bagaimana jika banyak orang diluar sana yang mengerjakan sesuatu atau mencari nafkah bukan berdasarkan apa yang dia sukai atau bukan hobinya? Apakah lantas itu merupakan pembenaran untuk dirinya bermalas-malasan atau ogah-ogahan bekerja karena itu bukan passion-nya?

Tentu tidak.

Saya mengartikan passion sebagai sebuah sikap global dalam diri kita, sebuah big picture, sebuah karakter, sebuah pemikiran skala makro; bukan semata sebuah hobi atau kesenangan akan subjek kehidupan tertentu, bukan sebuah pemikiran skala mikro. Inilah yang pertama-tama harus kita pahami terlebih dahulu.

Berusaha dengan giat untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan kita dengan cara-cara terbaik, betapapun sesungguhnya kita tidak menyukainya, adalah passion.

Mengerjakan segala sesuatunya dengan penuh rasa tanggungjawab dan hati yang ikhlas, adalah passion.

Mengerjakan pekerjaan sebagai sebuah ibadah yang harus ditunaikan demi kehidupan orang-orang tercinta dan orang-orang yang membutuhkan solusi dari apa yang kita kerjakan tersebut, adalah passion.

Dari tiga pemaparan saya diatas tersebut, saya yakin pembaca sudah menangkap apa semangat dan api roh yang ingin dibawakan dan dijelaskan oleh kata passion tersebut. Passion adalah sesuatu yang terus ada dan terus menyala di dalam sanubari manusia, yang terus memotivasinya untuk melakukan hal-hal baik & luhur; betapapun hal-hal baik & luhur tersebut seringkali tidak selaras dengan zona nyaman yang melingkupi orang tersebut.

Sehingga dengan demikian, apakah yang kita kerjakan saat ini merupakan apa yang kita sukai atau yang tidak kita sukai, kita akan mengerjakannya dengan tetap sepenuh hati, dengan setinggi-tingginya keluhuran moral & etika kerja, dan dengan metodologi kerja terbaik (Best Practice).

Bedanya adalah jika pekerjaan tersebut merupakan sesuatu yang kita sukai, kita dapat melakukannya dalam jangka panjang tanpa merasakan jenuh yang signifikan. Sedangkan jika pekerjaan tersebut adalah sesuatu yang tidak kita sukai, kita akan tetap melakukannya dengan sepenuh tanggungjawab dan etika kerja terbaik, namun suatu saat kita akan menaruhnya demi sesuatu yang lebih kita sukai lagi.

Jadi, sejauh apa yang kita kerjakan tersebut baik (bukan kejahatan atau kriminalitas), betapapun sesungguhnya bukan merupakan pekerjaan yang kita sukai, passion di dalam jiwa kita akan menuntun kita untuk tetap melakukannya sebagai ibadah, sebagai tanggungjawab, dan sebagai sebuah jalan menuju hidup mulia.


Courage atau Keberanian

Kebanyakan orang mengartikan keberanian sebagai sesuatu yang hitam-putih dan ekstrim. Misalnya: berani mati, berani menghajar orang lain secara fisik, berani melakukan Extreme Sports, dan sejumlah pekerjaan heroik lainnya yang kasat mata.

Padahal bagi saya pribadi, keberanian adalah sesuatu yang lebih filosofis dan lebih batiniah. Misalnya: berani hidup, berani bertanggungjawab, berani memberi arti pada hidup orang lain, konsekuen pada apa yang pernah dikatakan, teguh memegang integritas sebagai prinsip utama, berani keluar dari zona nyaman hidupnya demi sesuatu yang lebih baik; dan masih banyak hal luhur lainnya yang juga sama-sama membutuhkan keberanian.

Memang benar bahwa secara idealnya, seseorang bisa punya sejumlah keberanian kasat mata maupun keberanian batiniah. Namun jika orang tersebut tipe yang tidak menyukai hal-hal heroik secara fisik, setidaknya dia memiliki keberanian batiniah. Misalnya, seperti ada seorang kawan saya yang memiliki fobia (rasa takut berlebih) akan ruangan yang sempit (contohnya di lift). Namun saya melihatnya sebagai pribadi yang berprinsip kuat. Di kantornya saya melihat bahwa dia tipe orang yang berani melawan arus dalam mempertahankan prinsipnya dalam bekerja, dan menolak untuk menjadi penjilat atasan secara berjamaah dengan para koleganya yang lebih mencari aman.

Buat saya pribadi, keberanian batiniah semacam ini jauh lebih layak dihargai, ketimbang mereka yang tampak berani dan heroik namun pada kenyataannya banyak melakukan hal-hal munafik yang menegaskan dirinya sebagai bunglon dan pengecut.


Mengapa keberanian batiniah jauh lebih penting ketimbang keberanian fisik? Karena di dalam batin kitalah, bersemayan nurani dan suara hati kecil kita. Selain itu dalam keseharian kita, mayoritas orang berkutat di pekerjaan yang mengandalkan pikiran, hati dan nuraninya.

Keberanian batiniah dalam hubungannya dengan konsep Passion yang telah saya kemukakan sebelumnya, adalah keberanian untuk tetap fokus pada apa yang terbaik dalam diri seseorang. Maksudnya begini.

Misalnya si Bejo dari sejak kecilnya menyukai otomotif, dan dia selalu bercita-cita untuk membuka bengkel miliknya sendiri. Namun karena berbagai rintangan dalam perjalanan hidupnya, mimpinya tersebut tertunda perwujudannya. Hingga suatu saat siap terwujud, namun sulit terlaksana karena sudah banyak bengkel yang buka di tempat tinggalnya.

Akhirnya dengan menabung lagi, si Bejo memberanikan diri untuk pindah tempat tinggal ke kota yang lebih kecil, dan membuka bengkel di situ. Dengan keberanian itu, si Bejo sudah menolong banyak orang di sekitarnya yang membutuhkan tenaga bengkel yang dekat & murah.

Dalam contoh kasus di atas, saya gambarkan si Bejo memiliki Passion yang juga disertai dengan Courage untuk melakukan hal yang berbeda, ketika terlalu banyak rintangan yang dihadapi. Courage atau keberanian batiniah si Bejo terlihat dari keberaniannya berpindah kota tempat tinggal, sesuatu yang biasanya menjadi zona nyaman bagi kebanyakan orang.


Determination atau Tekad

Kebanyakan orang menerjemahkan Determination sebagai determinasi, padahal kata "determinasi" hanyalah serapan praktis dan saat ini belum terdaftar di Kamus Besar Bahasa Indonesia sebagai kata yang baku dan resmi. Terjemahan Determination yang lebih resmi & baku adalah "tekad" atau "kebulatan hati", yang selaras dengan kata "konsisten" atau "tidak setengah-setengah".

Seseorang boleh saja sudah memiliki Passion, dan sudah memiliki keberanian batiniah (Courage). Namun perjalanan hidup itu sendiri biasanya panjang, terkadang melelahkan dan membosankan. Nah, dalam linimasa perjalanan hidup tersebut, akankah kita tetap memiliki tekad atau konsistensi untuk mempertahankan Passion dan keberanian batiniah dalam jiwa kita? Tentu saja itu membutuhkan kualitas mental tersendiri.

Ada sebuah ungkapan: People Change. Ya, manusia selalu berubah, karena banyak faktor mempengaruhi. Salah satu faktor utamanya biasanya adalah karena cobaan dan kesukaran hidup. Cobaan & kesukaran hidup biasanya membuat manusia berubah cukup drastis, entah berubah ke arah yang lebih baik & bijak, atau berubah ke arah yang lebih getir & negatif.

Jika perubahan itu ke arah yang lebih baik & bijak, tentu itu baik adanya untuk tetap terpeliharanya Passion, Courage dan Determination dalam sanubari orang tersebut. Namun jika perubahan terjadi ke arah yang getir dan negatif, inilah yang biasanya membuat seseorang berubah yang tadinya berapi-api & bersemangat, menjadi lembek, loyo dan lesu dalam mempertahankan apa yang dia yakini sebelumnya.

Sebenarnya sama sekali tidak ada yang salah dengan perubahan dalam diri manusia, bahkan yang menjadi getir sekalipun, karena cobaan hidup. Hal itu manusiawi adanya. Namun satu tips saya, jangan lama-lama berada di dalam kegetiran tersebut. Segera sadarilah bahwa kegetiran hati tidak akan membawa kita kemana-mana, bahkan hanya akan semakin membuat kita terperosok ke jurang.

Saya bisa berkata demikian karena saya pernah mengalaminya. Pada akhirnya saya bertekad untuk berdiri tegak dengan segenap kekuatan saya yang tersisa, betapapun saat itu saya sedang berada di dasar jurang. Jadi yang terpenting adalah bukan di mana saat itu kita berada, tetapi bagaimana kita menyikapi beradanya kita saat itu.

Bahkan di dasar jurang kehidupan sekalipun, kita bisa memilih untuk tetap menjadi pribadi yang getir, atau bertekad untuk berdiri tegak untuk merayap ke atas kembali.

Jadi singkatnya, selain Passion dan Courage, Determination adalah satu komponen terakhir yang dapat membuat kita semua tetap "menyala" bahkan dalam cobaan & kesukaran hidup sekalipun, dimanapun dan kapanpun itu. Kebulatan tekad tidaklah harus selalu terjadi atas sesuatu yang spesifik. Kebulatan tekad untuk tetap berjalan ditengah kesukaran, betapapun perlahan & tertatih-tatih, adalah merupakan determinasi atau kebulatan tekad juga. Tekad untuk bangun satu kali lebih banyak dari jatuhnya kita, adalah kebulatan tekad juga. Justru kebulatan tekad semacam inilah yang terpenting.


Kesimpulan & Penutup

Ketiga hal tersebut: Passion, Courage dan Determination; adalah Pass Code yang akan meng-Unlock semua potensi diri kita ke tingkatan yang lebih tinggi, setelah lulus dari semua ujian hidup yang saat itu sedang kita hadapi. Kunci terpenting untuk Pass Code adalah: FOKUS. Baik Passion, Courage maupun Determination; bermuara pada kondisi yang sama, yaitu fokus.

Fokus pada Passion kita, tekuni hingga mendalam dan benar-benar menguasai. Istilah kerennya, jadilah master dalam hal yang kita sukai. Misalnya suka otomotif, jangan berpuas diri dengan hanya menjadi penonton balapan saja. Kuasailah dunianya, jika perlu bisa sampai membongkar dan memodifikasi mesin. Misalnya menyukai dunia satwa, fokuslah mempelajari satwa, jika perlu hingga menjadi peneliti terkemuka. Dan masih banyak contoh lainnya.

Fokus pada Courage dalam diri kita, fokus pada keberanian batiniah dalam diri kita. Jangan salah fokus kepada keberanian fisik yang semu, tapi melupakan keberanian batiniah yang justru lebih fundamental dan lebih penting bagi kualitas hidup kita kelak. Selalu asahlah keberanian batiniah kita, asahlah nilai-nilai pekerti baik, peliharalah dan jauhkanlah nurani kita dari hal-hal jahat. Itulah keberanian yang sejati.

Fokus pada Determination dalam diri kita. Fokuslah pada tekad kita, bertekadlah untuk tetap fokus. Betapapun kehidupan ini membawa kita terperosok ke dasar jurang, tetap bangkitlah dan berdirilah dengan tegak, untuk kembali merayapi tebing-tebing kehidupan kita.

Terkadang kehidupan ini justru memperkenalkan kita dengan orang-orang terbaik, justru ketika kita berada di dasar jurang kehidupan.

Lalu bagaimana agar perkenalan kita itu bisa membawa kita kembali ke keindahan hidup di atas jurang sana? Tekad, dan fokus pada tekad, apapun yang terjadi.

Ingatlah selalu Pass Code kita... Karena kita tidak pernah tahu kapan Pass Code itu teramat sangat dibutuhkan...

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Pass Code Untuk Mengatasi Tantangan Hidup"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel