Karya Saya: Nama-Nama

Dalam derajat tertentu, saya adalah orang yang konseptual dan filosofis. Karena itulah saya menyukai dunia media, jurnalistik dan semantik / tata-bahasa. Dan karena itu juga, ada sejumlah merek produk barang / jasa, atau istilah, semboyan, moto dan produk tata-bahasa lainnya; yang saya hasilkan dalam hubungannya dengan karier atau bisnis saya.

Dalam hubungannya dengan penciptaan produk-produk semantik tersebut, saya tidak mutlak harus berposisi sebagai pendiri perusahaan atau jabatan mentereng lainnya. Saya bisa saja menciptakan itu dalam posisi saya sebagai staf biasa, atau bahkan dalam posisi saya sebagai profesional (bukan karyawan).

Gambar Ilustrasi: Istimewa
Apa yang telah dan atau pernah saya hasilkan ini, saya deklarasikan sebagai ide sah dan orisinil dari saya sendiri. Jika saya bersinergi dengan orang lain dalam menghasilkan produk tersebut, pasti akan saya sebutkan di keterangannya. Dengan deklarasi ini, semua pihak saya harapkan bisa menghormati kreativitas & orisinalitas saya, dan tidak menjiplaknya.

Hormat terdalam saya dan terima kasih terbesar saya bagi siapapun yang menghormati kode etik bisnis semacam ini. Karena keluhuran itu sudah semakin langka di era digital ini.

Berikut ini adalah produk dan nama hasil karya saya.

01. Nama "ANEMON CELLULAR" (1999)
Ini adalah nama yang saya gunakan sebagai identitas ketika menjalankan bisnis berjualan telepon genggam / telepon selular dan berjualan pulsa. Dalam kondisi saat itu dimana belum banyak yang menggunakan ponsel dan juga teknologi ponsel belum berkembang, saya kesulitan menjaga konsistensi bisnisnya. Akhirnya saya vakum.

Untung saja Anemon Cellular beroperasi tanpa toko, hanya sekedar perantara saja untuk mengambil barang dari distributor. Sehingga nyaris tidak ada kerugian apapun yang saya tanggung dari vakumnya saya tersebut. Kata "Anemon" saya ambil karena pada 1998 saya baru saja mengambil sertifikat selam dari ADS lewat Unit Selam Universitas Parahyangan.

02. Nama "OASE" Photography & Gallery (2000)
Ini adalah usaha patungan antara saya dengan kawan saya di dunia fotografi, di Bandung. Pada tahun itu tokonya terletak di Jl. Cemara No. 14, Bandung. Nama OASE adalah hasil diskusi mendalam antara saya, istri saya (yang waktu itu masih berpacaran), dan kawan saya tersebut.

Per tahun 2001 saya mengakhiri kerjasama saya dengan kawan saya dan melepaskan hak bisnis saya di toko tersebut karena setelah menikah saya harus berpindah domisili ke Bogor untuk berkarier di Jakarta.

03. Nama "FULL FRAME MAGAZINE" (2005-2007)
Ini adalah nama majalah fotografi gratis (Free Magazine) yang saya dirikan berkat dukungan investasi dari dua orang kawan saya di Jakarta. Menempati kantor di daerah Mangga Besar, Jakarta; saya memberi nama Full Frame Magazine sebagai cita-cita bagi terwujudnya sebuah produk media yang superior karena istilah "Full Frame" merupakan istilah teknis yang "keren" di dunia fotografi.

Dua orang kawan saya tersebut mendukung dari segi investasi, dan saya menghasilkan nama majalah plus fondasi operasionalnya. Kemudian istri saya dan tim karyawan lainnya menjalankan operasional majalah tersebut.

Sayangnya majalah ini tidak bertahan lama, karena berbagai kendala manajemen. Akhirnya majalah ini resmi berhenti beroperasi pada bulan April 2007. Hak atas badan hukum perusahaannya ada pada kedua kawan saya sebagai pendirinya, dan hak atas nama "Full Frame Magazine" ada pada saya sebagai pencetusnya.

04. Nama "ANALOG N DIGITAL" atau "AND" (sekitar 2007)
Tidak lama setelah saya vakum dari Full Frame Magazine, saya berpikir untuk membuat website sendiri, sehingga kegemaran saya menulis artikel tentang fotografi tidak sia-sia begitu saja lenyap, bahkan mungkin bisa saya komersilkan. Saya pun menyewa tiga buah domain website sekaligus, yaitu:
  1. analogndigital.com
  2. analogndigital.net
  3. fullframemagazine.com
Namun betapapun saya berhasil membangun website tersebut beserta kontennya, saya belum sampai pada tahap tayang, dan saya putuskan untuk saya tunda dulu karena saya harus bekerja sebagai karyawan di sebuah perusahaan. Mengapa keputusan itu saya tempuh? Karena saya sudah menghabiskan banyak uang untuk belajar membuat website tersebut. Sejumlah uang diantaranya adalah pinjaman bank. Dengan demikian saya tidak punya kekuatan finansial yang cukup untuk mendorong website analogndigital hingga ke tahap tayang dan operasional.

05. Nama "PORTALPHA" (sekitar 2008 hingga 2015)
Nama Portalpha saya ciptakan sebagai sebuah nama produk website fotografi yang khusus membahas produk fotografi dari Sony Alpha, dalam rangka kerjasama profesional saya bersama Sony Indonesia. Saya menciptakan nama Portalpha dan kemudian sepenuhnya membangun konten website beserta desain dan sistematikanya.

Sebenarnya kontrak kerjasama saya dengan Sony Indonesia berakhir sekitar tahun 2012, namun saya putuskan untuk meneruskan website portalpha.net secara pribadi, dengan biaya saya pribadi. Setelah berhasil saya jual website tersebut kepada salah satu kawan saya di dunia fotografi, kerjasama pun hanya berlangsung satu tahun. Kawan saya memutuskan untuk tidak meneruskan kerjasama karena dia mau "pindah fokus hidup" ke dunia olahraga. Setelahnya saya kembali menjalankan website itu secara pribadi dan mandiri.

Akhirnya pada tahun 2015 saya putuskan untuk menutup sepenuhnya operasional website portalpha.net karena beratnya biaya operasional yang harus saya tanggung secara pribadi, karena kesibukan saya di pekerjaan lain yang lebih menghasilkan, dan juga karena adanya sejumlah perubahan drastis secara global di merek Sony Alpha.

Akhirnya saya hanya menjalankan Portalpha Fan Page di Facebook, yang memang sudah ada sejak sekitar tahun 2012.

06. Nama "DIGGINGBRIGHT" (2015 hingga sekarang)
Sehubungan dengan Portalpha Fan Page di Facebook yang kemudian beroperasi untuk menggantikan website portalpha.net yang telah diberhentikan, saya melihat bahwa karena saya menjalankannya secara pribadi, maka sudah tidak lagi relevan bagi saya untuk membawa hanya satu merek produk saja di dunia fotografi. Istilah kasarnya, dibayar pun kagak, tapi malah mempromosikan produk tersebut. Ini akan lebih banyak ruginya di pihak saya yang menjalankannya.

Saya memutuskan untuk mengganti nama Portalpha Fan Page di Facebook, menjadi nama yang lebih universal dan bisa membicarakan semua merek di dunia fotografi secara bebas tanpa tendensi apapun ke satu merek tertentu. Portalpha sudah terkenal sebagai nama yang lekat dengan Sony Alpha semata.

Setelah melalui pemikiran panjang, saya menghasilkan nama DIGGINGBRIGHT sebagai pengganti Portalpha Fan Page di Facebook. DIGGINGBRIGHT adalah singkatan dari DIGital ImaGING BRIef InsiGHT. Maksudnya Brief Insight adalah Fan Page ini saya gunakan sebagai wahana jurnalistik untuk tulisan-tulisan singkat di dunia Digital Imaging saja. Bukan tulisan-tulisan panjang & mendalam seperti halnya dulu di website Portalpha.

Walaupun yang menaruh Like di Fan Page DIGGINGBRIGHT ini sudah diatas 1.000 orang dan antusiasme mereka baik terhadap kinerja Fan Page ini, sayangnya saya kekurangan waktu, energi dan sumberdaya untuk tetap mempertahankan pembaruan kontennya secara konsisten.

Hingga saat ini DIGGINGBRIGHT Fan Page di Facebook masih ada, namun sudah lama vakum. Suatu saat di masa depan, saya berusaha untuk kembali meneruskan pembaruan kontennya.

07. Semboyan "KNOWLEDGE FROM YOUR SEAT" (2010-2012)
Ini adalah tagline atau semboyan yang saya ciptakan bagi Sriwijaya Magazine, yang merupakan In-Flight Magazine resmi Sriwijaya Air. Saya bekerja di Sriwijaya Magazine dalam kurun waktu akhir 2010 hingga awal 2012 sebagai Pemimpin Redaksi.

Semboyan ini saya ciptakan untuk lebih memperkuat citra Sriwijaya Magazine yang sudah saya perbaiki bersama tim dan juga sinergi dengan pihak internal Sriwijaya Air. Tulisan "Knowledge From Your Seat" dituliskan dibawah logo besar "Sriwijaya" di halaman depan majalah tersebut.

Semua pihak yang membaca semboyan tersebut menyukainya, tanpa keberatan apapun. Bahkan ada sejumlah pihak internal Sriwijaya Air yang mengatakan bahwa ini adalah semboyan paling keren sepanjang sejarah majalah ini terbit bagi Sriwijaya Air.

Seiring dengan saya sudah tidak lagi bekerja di Sriwijaya Magazine, pihak Sriwijaya Air pun tidak lagi menggunakan semboyan ini di majalahnya; secara otomatis tanpa saya minta. Saya hargai mereka akan hal itu.

08. Usulan nama "SMARTGHOST" & "SMARTHOST"
Ketika pada awal 2016 saya bekerja di sebuah perusahaan rintisan baru (startup) yang bergerak di bidang Building Automation, saya diajak oleh dua orang Founder perusahaan tersebut untuk sama-sama memikirkan nama Perseroan Terbatas maupun nama merek dagang yang akan digunakan oleh perusahaan tersebut.

Perusahaan tersebut bergerak di bidang Sensing, Automation dan Internet of Things (IoT). Tujuannya adalah untuk menawarkan solusi menyeluruh bagi para klien di bidang Automation.

Setelah saya memutar otak selama beberapa hari, akhirnya saya mengusulkan dua buah nama, yaitu:
  1. SMARTGHOST, yang merupakan singkatan dari Sensing, Automation and Internet of Things - Global & Holistic Solutions.
  2. SMARTHOST: Sensing, Automation and Internet of Things - Holistic Solutions. Opsi ini saya ajukan jika opsi 1 tidak disukai karena ada kata "ghost"-nya, yang berkonotasi negatif.
Akhir keputusannya adalah kedua nama tersebut tidak diambil oleh dua Founder perusahaan karena berbagai pertimbangan. Jadi kedua nama tersebut baru sekedar di tahap usulan internal saja, dari kepala saya.

09. Akronim "PASSCODE: PASSION, COURAGE and DETERMINATION" (2017)
Detail mengenai akronim PASSCODE ini telah saya jabarkan di artikel ini. Akronim ini saya gunakan sebagai penguat identitas perusahaan tempat saya bekerja, yaitu Equnix Business Solutions, di halaman utama JobStreet bagian Equnix Business Solutions. Namun karena saya sudah tidak lagi berkarir di Equnix Business Solutions, maka penggunaan akronim ini secara otomatis ditiadakan.


10. Akronim FALL: FORGIVE, ACCEPT, LOVE and LEARN" (2017)
Detail mengenai akronim FALL ini telah saya jabarkan di artikel ini (F), di artikel ini (A), di artikel ini (L1) dan artikel ini (L2).

11. Akronim WAH: WE AIM HIGH (2017)
Ini adalah salah satu materi presentasi internal saya di Equnix Business Solutions. WAH yang merupakan kependekan dari We Aim High, merupakan garis besar Corporate Culture yang sedang saya berusaha tanamkan dalam organisasi.

12. Akronim MiAW: MINDSET - ATTITUDE - WORK ETHIC (2017)
Ini adalah salah satu materi presentasi internal saya di Equnix Business Solutions. MiAW yang merupakan kependekan dari Mindset, Attitude dan Work Ethic; merupakan salah satu Corporate Culture yang sedang saya berusaha tanamkan dalam organisasi.  

13. Akronim HEAR: Help - Elevate - Amplify - Resonate
Per awal tahun 2018, saya menciptakan semacam brand atau semboyan bagi saya pribadi, yaitu HEAR, yang artinya "mendengar". HEAR itu sendiri merupakan singkatan dari Help - Elevate - Amplify - Resonate. Penjelasan mengenai detail akronim ini dapat dibaca pada artikel ini.


SELESAI.

Namun kreativitas saya tidak akan selesai sampai di sini saja... Saya masih akan terus menelurkan nama-nama unik di masa depan...